Tangan-tangan Lapar
Dodong Djiwapradja (1959) Djakarta Dalam Puisi Indonesia
Di mana-mana – ya di mana saja!
Tangan-tangan lapar kian memanjang -kian memanjang
Dan jalan-jalan gemuruh oleh si kurus
Pagi, siang, pun malam hari
Dan pada hari-hari peringatan
Di mana-mana -ya di mana saja!
(Pasti di kolong jembatan)
Mereka bikin perkemahan
Di Senen -di Tanah Abang
Tikus pun butuh sebuah pesta
Dan hampir tiap tikungan, terdengar ingar-bingar
Terkadang tepuk tangan atau tertawa yang panjang
Demi nafsu! Adalah mereka kaum petualang
para panjang tangan dan para pemetik bunga
Di mana-mana -ya dimana saja
Tangan-tangan lapar kian memanjang -kian memanjang
Ada yang mati di pinggir kali
***