Sumbang

terkutuklah
cinta yang berderak-derak di pangkalan telinga
mengingang laju kumuh
bersenggama hina kau bertanya pada sengsara

sepasang sekoci berlumur lumut
membatu bersama karang
daripada kau terjungkal ke lautan
mari kita eja perhelatan dengan semestinya

terkutuklah
cinta ditambah cinta menjadi sampah
terciumi sengatan membesarkan arwah di dalam kubur
sungguh..kuncilah hati sebelum kau terbawa digiling kunyah

peradaban kau gilir dengan martabat sumbang
kau gulai mentah dalam belanga kubangan air mata
mendidih jantung kesumat menatap mata tersumpal bara
jangan cinta kau ucap perlahan pada yang lapar di pesisir hujan

pejabat desa bersukutu dengan setan dengan tengkulak
merajai iblis dalam sumpah serapah memutar masa
duh..sampai setega ini cinta mereka simpan pinjamkan
terkadang gadai sudah dalam meja perjamuan bersama pimpinan setan
***