Hiiikayat Buyat
Syam Asinar Radjam
1
: Andini
Pada setiap anak telah dibagikan masing-masing satu luka,
Hanya padanya terasa demikian runcing mengendap
Luka-luka yang menusuk mata
Mencari celah melukai kantung-kantung air mata
Kering! Kering!
Lukanya luka yang tak harus ada
2
Kulihat darah!
Menetes, belum mencurah
Mengalir masih, menuju gumpal
Hei Lihat bersama!
Ada yang diundang sengaja; BENCANA!
3
Kenapa aku tak menduka?
Meski ikan dan laut telah bernanah!
4
Mari ambil penggaris,
Bentangkan pula peta.
Berapa jauh bencana dari depan rumah kita?
Penjahatnya tertawa di meja gambar!
***
Jakarta, 4 – 5 Agustus 2004