Yang Terempas dan Yang Luput
Chairil Anwar (1949) Djakarta Dalam Puisi Indonesia
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
mengigir juga ruang di mana dia yang kuingin
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru angin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu:
tapi hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlaku beku
***