Hari Ini Kita Mengurai Kecemasan

Taufik Wijaya Sekian puluh ribu tahun yang lalu, wajah-wajah yang tak pernah kita kenal, saudara-saudara kita yang tak pernah kita sapa –kecuali Nabi Nuh yang dikisahkan dalam berbagai kitab– dilibas ratusan ombak yang diibaratkan setinggi gunung. Semua meregang nyawa, lalu puluhan kota tenggelam, kecuali Nabi Nuh dan beberapa pengikutnya yang selamat bersama kapalnya. Kisah itu […]

MORE
Serumpunku Menyapa ‘Mati Dem Asal Ngetop’

Taufik Wijaya Udara panas. 33 derajat Celcius. Keasingan mengiringi awan yang bergerak menuju kota Sekayu. Dari dalam bus ber-AC dan puluhan minuman kaleng, aku menyaksikan rumah panggung, rumah limas, sapi-sapi tiduran, padang sawah, ribuan ikan di anak sungai, pepohon karet. Membuka pintu pertemuan. Pertemuan saudara serumpun. “ Dulu, kota ini tak ada di peta,” kata […]

MORE
Tentang Penulis Edisi 88

Novy Noorhayati Syahfida, tamatan Universitas Pasundan Bandung dan puisi-puisinya dimuat di buku kumpulan puisi, buletin maupun internet.Ucu Agustin, bekerja sebagai penulis naskah drama radio di sebuah NGO yang bergerak di bidang transformasi konflik. Pernah menjadi wartawan, tinggal di Jakarta. Taufik Wijaya, pegiat seni yang tinggal di Palembang. Firman Firdaus, wartawan di Jakarta dan aktif di […]

MORE
Berkoalisi dengan Tuhan

Taufik Wijaya Politik itu kotor mungkin masih diyakini sejumlah masyarakat di Indonesia , termasuk mereka yang hidup di pedalaman pergunungan Dempo, Sumatra Selatan. Lalu, apa yang menarik dari dunia politik sehingga membuat orang mau menghabiskan banyak uang, menipu, serta melakukan kekerasan. Jawabnya tentu saja soal kekuasaan. Konon kabarnya hanya dengan berpolitik sebuah kekuasaan dapat diraih. […]

MORE
Tentang Penulis Edisi 82

Taufik Wijaya, penulis yang tinggal di Palembang, Deny Suwarja, seorang guru di Jawa Barat, Moyank, bekerja di perusahaan tambang dan kerap menulis puisit.

MORE