Harusnya itu aku, Tuhan!

Harusnya itu aku, Tuhan!
Ketika tangan tak berhenti menghadap
Mengapa kau palingkan itu padaku?

Harusnya itu aku, Tuhan!
Ketika lirih dan air mata bersahabat denganku
Mengapa kau membuat genangan ini semakin besar?

Harusnya itu aku, Tuhan!

Ketika bibir tak berperi berharap
Mengapa kau menjauhkannya dariku?

Harusnya itu aku, Tuhan!

Dalam kelemahan diri ini aku menggugatMu
***
18/03/2010