Ibuku Perempuan Perkasa – Eliakim Sitorus

Hari masih pagi, keramaian jalanan di ibu kota memaksa aku harus konsentrasi, Rabu 8 September 2004.  Aku sedang mengenderai sepeda motor, dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja. Persis di depan kantor Dewan Pimpinan Daerah  Partai Golkar DKI Jakarta, saya merasa telpon selular di dalam saku bergetar. Kalau getarannya hanya sejenak, cuma pesan yang masuk […]

MORE
Penulis Edisi 283

Eliakim Sitorus, Tamat dari Universitas Sumatera Utara Medan, melanjutkan S2 ke Universitas Satyawacana Salatiga dan lalu lalang sebagai pegiat pemberdayaan masyarakat dan penyelesaian konflik. Chairil Anwar, (1922-1949), pelopor Angkatan 45 yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan kesusastraan Indonesia. Sajak-sajaknya baru diterbitkan setelah dia meninggal, yaitu Tiga Menguak Takdir (bersama Rivai Apin dan Asrul Sani), Deru Campur […]

MORE
Ketika Hampir Mati, Aku – Eliakim Sitorus

Bagaimana rasanya menjelang ajal? Betulkah ada proses yang sangat rumit meninggalkan kehidupan menuju ke kematian? Bagaimana meyakinkan diri bahwa di balik kematian fisik, memang menanti kehidupan yang lain? Pertanyaan-pertanyaan yang dulu amat sering dulu saya dengar dalam diskusi-diskusi pemahaman alkitab. Juga banyak dibahas dalam buku-buku teologia, kesehatan, juga kejiwaan. Saya sudah lupa semua, yang dulu […]

MORE
Penulis Edisi 207

Eliakim Sitorus, pegiat LSM, jemaat HKBP. Aminatul Faizah, lahir di Gresik, 31 desember 1989 dan memegang motto: jadikan apa yang tak sempurna melebihi kesempurnaan itu sendiri karena kesempurnaan sejati yang mutlak milik Tuhan dan di dunia kesempurnaan adalah relatif. Mohamad Ulil Albab, lahir di Banyuwangi dan pegiat di Lembaga Pers Mahasiswa, Fakultas Sastra Universitas Jember. […]

MORE
Bapak Suka Ngobrol – Eliakim Sitorus

Saya tidak tahu, apakah orang tua lain yang sudah lanjut usia, seperti bapak saya, semunya suka ngobrol. Di rumah dia paling suka dengan saya, karena menggunakan bahasa Batak. Inilah kekurangan saya: tidak berhasil mengajarkan bahasa Batak kepada anak-anak sehingga tidak lancar komunikasi ompung dengan pahompu. Padahal sesungguhnya bapak sangat ingin ngobrol dengan cucu juga. Acap […]

MORE
Penulis Edisi 196

Eliakim Sitorus, Dari Universitas Sumatera Utara Medan, melanjutkan S2 ke Universitas Satyawacana Salatiga dan lalu lalang sebagai pegiat pemberdayaan masyarakat dan penyelesaian konflik. Cahya, tinggal di Bandung. ___________________

MORE
Penulis Edisi 186

Eliakim Sitorus, Dari Universitas Sumatera Utara Medan, melanjutkan S2 ke Universitas Satyawacana Salatiga dan lalu lalang sebagai pegiat pemberdayaan masyarakat dan penyelesaian konflik. Aminatul Faizah, lahir di Gresik, 31 desember 1989 dan memegang motto: jadikan apa yang tak sempurna melebihi kesempurnaan itu sendiri. karena kesempurnaan sejati yang mutlak milik Tuhan dan di dunia ini kesempurnaan […]

MORE
Bapak Sedih Hari Ini – Eliakim Sitorus

Ketika saya dan bapak sedang jalan pagi, ada pesan singkat dari adik saya. Isinya, mengabarkan bahwa dia dapat telpon dari rekannya: “Ompu* Parsaoran boru** Manurung meninggal dunia”. Ompu Parsaoran adalah teman sekampung bapak saya di Sarimatondang, Sidamanik, Sumatera Utara. “Dia sepantaran dengan saya,” demikian bapak menjelaskan ketika kami duduk di bangku besi di taman  kecil […]

MORE
Yang Mau Berdamai – Eliakim Sitorus

Layaklah saya berbangga, atau paling tidak sederhananya, gembira usai Perjalanan ke Sampit kali ini. Tentu ada penyebabnya. Setelah sejak bulan ketiga tahun 2002 saya kerap berkunjung ke Kalimantan Tengah, tepatnya ke Sampit, maka baru kali ini perasaan saya paling plong. Biasanya, saya selalu dibebani dengan sejumlah pertanyaan dan keraguan. “Apakah memang apa yang saya persiapkan […]

MORE