Sepanjang Gunung Sahari

Ajip Rosidi (1954) Djakarta Dalam Puisi Indonesia Kami lupakan lapar dengan perempuanBersusu hitam: daki dan mentariKami lupakan kesibukan kotaDerum mobil dan kapal terbangAnak-anak berkejaran mengakhiri hari Kami bicara tentang kebakaranIbu hangus ayah tertembakKampung habis dan kota kepadatanNamun kami tak menangisKan menangis air mata habis Yang siang hari perempuan kami punyaMalam milik siapa sajaPagi-pagi datang lesu […]

MORE
Penulis edisi 215

Suhendri Cahya Purnama tinggal di Bandung. Ajip Rosidi (lahir 1938) pertama kali pindah ke Jakarta tahun 1951 ketika mau melanjutkan sekolah menengahnya, belajar menulis dan memilih kesusastraan sebagai pilihan hidupnya di sana, memimpin majalah Suluh Peladjar (1953-1955), Prosa (1955) dan Budaja Djaja (sejak 1968). Pernah memimpin Madjalah Sunda (1965-1967) di Bandung. Sejak 1971 memimpin Badan Penerbit Pustaka Jaya, Yayasan Jaya Raya. Menerbitkan sejumlah […]

MORE
Penulis edisi 214

Imron Supriyadi tamatan Fakultas Usuhuluddin Jurusan Dakwah, IAIN Raden Fatah Palembang dan menjadi jurnalis sejak tahun 1995. Bukunya berjudul Revolusi Hati untuk Negeri akan segera terbit. Ajip Rosidi (lahir 1938) pertama kali pindah ke Jakarta tahun 1951 ketika mau melanjutkan sekolah menengahnya, belajar menulis dan memilih kesusastraan sebagai pilihan hidupnya di sana, memimpin majalah Suluh […]

MORE
Sindang Laut

Ajip Rosidi (1955) Djakarta Dalam Puisi Indonesia Bulan ngambang di laut dan pecah di pucuk ombakBulan mengaca di nafas malam, redup lampu kapalDeru yang menderu berkejaran di kesepian pantaiDeru dari diri lebih dalam irama mimpi. DiajaknyaKita datang dan membikin mimpi atas mimpi. Kita diam dan mimpi makin dalam merasuk malam. Tak adalelaki yang cukup setia […]

MORE
Penulis Edisi 213

Idrus F. Shahab penyair dan pemetik gitar flamenco Liston P. Siregar editor ceritanet.com Ajip Rosidi (lahir 1938) pertama kali pindah ke Jakarta tahun 1951 ketika mau melanjutkan sekolah menengahnya, belajar menulis dan memilih kesusastraan sebagai pilihan hidupnya di sana, memimpin majalah Suluh Peladjar (1953-1955), Prosa (1955) dan Budaja Djaja (sejak 1968). Pernah memimpin Madjalah Sunda […]

MORE
Djakarta Dalam Puisi Indonesia, Kata Pengantar – Ajip Rosidi

Apabila seorang penyair menyebut atau menyanyikan tentang suatu kota atau tempat dalam sajaknya, niscaya karena ada atau pernah terjadi hubungan, paling tidak tidak pertemuan antara si penyair dengan kota atau tempat itu. Suatu kota, suatu tempat, yang suatu kali menyentuh hati si penyair atau seniman lainnya, membangkitkan inspirasinya untuk menulis puisi atau membuat lagu, akan […]

MORE