Senja di Tanah Abang
M. Hussyn Umar (1953) Djakarta Dalam Puisi Indonesia Lusuh kaki membawa dakibukan jalan-jalan, bukan leha-leha, tapi larilari dokar, lari trem, lari becaabang-abang buru-buru mencari rumah dan jalan-jalannyaada yang menghindari kelamatau ada yang datang menyongsong malam Di gerbang kosong, di dengkul jembatanaku cium bau orang, mayat terdampar yang enggan matiaku liha kafilah bangkai-bangkai hiduphanyut tergayut-gayut di […]
MORE