Dari Kehidupan Para Jutawan
Victoria Tokareva Penerjemah: Victor Pogadaev Maurice memberitahu Sofie bahwa aku kehilangan kopor padahal besok aku ada rekaman untuk TV dan karena itu adalah mustahak memilih baju untukku sebelum pukul 11 pagi. Aku menangkap kata-kata ‘television‘, ‘bagaj’ ‘la robe’. Tiga kata itu cukup untukku. Aku hendak campur tangan dan menghentikan Maurice tetapi mengerti perlunya lebih untuk […]
MOREKabar Dari Desa
Nenek tak lagi ke sawah, kakek tak lagi mengayunkan cangkul. Meskipun makan tak sebanyak dulu. Meskipun sawah harus terusdisemai padi. Karena cucu nenek semakin banyak dan gampang beranak. Hampir semua ke kota menjual keringat ke pabrik. Menanami sawahnya dengan rumah. Menuai padi tiap bulan dari keringat yang dipatok pabrik. Magelang, 2016
MOREDetik Yang Memudarkan Cinta
Kepergiannya bersama perempuan lain ke Mekkah untuk ibadah umroh menjawab semua teka-teki, ketidakpastian, dan kebisuannya selama hampir tiga tahun. Bukanlah suatu kebanggaan untuk menceritakan percintaan yang berantakan, tapi kegalauan besar, setelah tidak pernah terlintas sama sekali kalau sebuah kisah cinta yang sudah terbina selama tujuh tahun ternyata bisa kandas begitu saja. Dan kandas hanya dalam […]
MOREKota Melampai Perutmu
Jajang Kawentar Menemui kota hancur karena birahimu. Sengaja kupinjam matamu yang tidur di pelupuk senja agar menemaniku mengenang lalu ke muka. Agar mimpimu bersamaku terbawa gelisah sementara usai pinjamkan mata mata-mata. Tiada keindahan kota kini selain petuah ibunda dan ayahanda. Sebanyak apa yang kau makan, tak kan melampaui perutmu. Selezat apa yang kau makan, takkan […]
MOREPenulis edisi 260
Jajang Kawentar, mengajar di SMA Pusri Palembang dan sebagai pegiat seni ikut mengelola Sanggar Air Seni Palembang. Ani Mulyani, dari Sukabumi pindah ke Jakarta dan sambil bekerja dia belajar hingga menyelesaikan kuliah di S1 di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo. Selain menulis, juga rutin ke pusat kebugaran, bersepeda dan lari. Arifah Nugraheni, kelahiran […]
MORETeheran Dalam Stoples
RamadanTiga anggota keluarga Khan mengajakku ke rumah mereka. Tentu saja aku membawa boneka besarku. Ketiganya memanjat pohon ara yang tinggi yang sudah tua namun batangnya masih cukup kuat menjadi pijakan tiga temanku itu. Mereka memohon agar aku dan Ali juga ikut memanjat. Aku tak mau karena takut namun saat melihat Ali memanjat pohon, barulah aku […]
MOREAda Lelah Tanpa Upah
“Ibu, mari katong pigi kebon jauh deng Mama, Papa, Ita, deng Sani nanti kitorang petik rambutan, Ical punya Ibu”, katanya bersemangat saat mengajakku dan teman-teman pergi ke kebun. Dia pernah bilang bahwa kebun adalah tempat yang paling dia sukai, tempat segala sumber ceritanya. Keluarga Manuru memang unik, setiap anak memiliki tugas sendiri-sendiri. Satu anak punya […]
MORE