Jauh Malam di Pasar Matraman


Sobron Aidit (1953) Djakarta Dalam Puisi Indonesia

Tukang bandrek berdiang darurat
pembeli jauh, rumah jauh
pelita mengecil, caya merebah
Minah, mendamba tanpa menyerah
Minah meminta, tanpa mengaduh

Bulan empat belas kian meninggi
kadang terlindung daun menari
kadang mengintai, manusia sangsai
baring mengingsut tanah berkisar
-batang beringin dan bulan tersenyum-

Melancar becak, hatinya ingin
lampu mati, pelita mati
Minah menggamit, tukang bandrek pergi
merebah tanpa berhati tanya
dan bulan kian menurun

Malam jauh, bintang mendalam
Minah meneguh, hatinya dendam
memagar puas, menambat lapar
hidup melepas, maut mengungsi
-dan bulan kehabisan sinar-
***