Dokter Zhivago 48

Boris Pasternak (alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960.

Di wilayah ini dusun-dusun agaknya secara ajaib luput dari permusnahan, merupakan pulau-pulau keamanan tak terbilang di tengah lautan reruntuhan. Suatu sore waktu matahari terbenam, Gordon dan Zhivago pulang naik kereta. Di sebelah desa nampak seorang Kosak muda dikerumuni orang banyak yang bergembira; Kosak itu melambungkan mata uang tembaga dan seorang Yahudi tua dengan jenggot putih dan jubah panjang disuruh menangkapnya. Si tua berkali-kali gagal. Mata uang terbang lewat tangan-tangannya yang direntangkan dan jatuh ke lumpur. Kasihan!

Si tua membungkuk untuk memungutnya, Kosak tadi memukul pantatnya, para penonton memegang pinggang sambil ketawa gelak-gelak; inilah pusat hiburan yang sejauh itu tak jadi apa, tapi tak ada yang dapat mengatakan dengan pasti, bahwa kelanjutannnya tak bakal lebih buruk. Tiap kali setelah waktu sejurus, istri si kakek lari dari teratak mereka menyeberangi jalan teriak-teriak dan mengacungkan tangan lalu buru-buru balik dengan ketakutan. Dua anak perempuan kecil melihat kakek mereka dari jendela teratak seraya menangis.

Kusir yang menganggap semua ini sangat mengeelikan, melambatkan kenderaannya, hingga para penumpangnya dapat melihat. Tapi Zhivago memanggil Kosak tadi memaki-makinya serta menyuruhnya berhenti memancing-mancing si kakek.

“Baik, tuan,” ujarnya patuh. “Kami tak tahu; kami hanya main-main.”

Gordon dan Zhivago meneruskan perjalanan dengan berdiam diri, sampai nampak dusun mereka sendiri.

“Menyedihkan,” kata Yuri. “Tak dapat kita bayangkan apa yang harus dialami bangsa Yahudi yang malang itu dalam perang ini. Pertempuran kebetulan terjadi dalam perkampungan* mereka. Pajak hukuman, penghancuran milik serta semua penanggungan agaknya dianggap tak cukup, sebab merekapun harus menerima segala penguberan, penghinaan dan tuduhan kurang patriotis, kalau musuh menawarkan hak sama rata, sedang kita tak berbuat apa-apa selain memburu-buru mereka? Dalam sumber dendam mereka ini ada sesuatu yang paradoxal, dirangasang justru oleh hal-hal yang selayaknya menimbulkan simpati –kemiskinan, padatnya jumlah mereka, kelemahan serta ketidakmampuan untuk membalas serangan. Aku tak mengerti. Ada hal yang fatal dalam hal ini.”

Gordon tak menjawab.

***bersambung
*. Perkampungan ini ialah suatu daerah di Rusia Barat; orang-orang Yahudi Rusia dikumpulkan di situ, kecuali sejumlah kecil.