Save My Soul

Ibrahim
Kehendak ialah wani iman pada kabut
kabut Namrud yang pilon dan sepia sinetron!
Maka desau angin pantai bagi nelayan, serangga di rumput real estate,
serta pekik wong cilik bagi elitelit tengik sebuah republik.
Lantaran hanya percuma licin yang dingin Mussolini,
gotgot chikungunya, dan lengking anjing koalisi menggempur gemuruh debur
ngebor abad sekarat, bareng malam Robben Afrika
Mungkin, kerna selain luka, jengah dan musti
atau denyut Freud di ciut nadi
Solilokui Sokrates ritmis Maha Dewi Padi
:Hidup yang tak diteliti, tak layak dihayati!*
Save my soul! Binarung keikhlasan Ismail dipancung jagal patung
lonely dan khusyuk sisan yakin maskulin memburu pedang Kudus!
Cah angon-cah angon, penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu peneken kanggo masuh dodot-ira**.
Hayfa, aku ingat bulan remajamu yang menetes dari vagina
bau pemilu, panjipanji ambisi sengketa kita,
derap kavaleri polusi saban hari,
juga sejarah yang keras dan bengkok palu arit!
Tuhan, bukalah pintu negriMu. Sebab di sini, di alam kematian Wali Murtad
Engkau dan para nabi sebatas tokoh fiksi yang tiran lagi banyak aturan!
Nusantara 2003

*. Sokrates
**. Anak gembala-anak gembala, panjatkan pohon belimbing itu.
Licin-licin panjatlah, untuk mencuci kotoran yang melekat padamu.