Labirin Ibukota

Gendhotwukir SatuMemahami kata-katamu serasa memasuki labirin ibukota. Jalan-jalan telah menjadi jaring laba-laba dan orang-orang sibuk mengunci diri di dalam telepon genggam. Diam membatu seperti kekerasan dan petuah yang ingin kau tanamkan pada setiap generasi sebagai kebohongan anak-anak yang diternakkan dalam ruang udara yang disirkulasi. Setiap tanda tanya tak lebih hanya sebuah koloni titik yang menjelma […]

MORE
Aku dan Yojuni, ketika Noru Tiada

Presiden Hayat Denting sendok yang terpeleset membentur piring disusul denyit garpu yang tergesek pisau saat mengiris daging yang dicocoknya, sesekali terdengar dari meja-meja di sekitar kami.        “Kamu tak akan bisa menjalani masa depanmu dengan tenang, kalau kamu tidak berdamai dengan masa lalumu.”  Beberapa saat dia menatapku, menegaskan agar aku mengikuti kata-katanya. “Dia sudah pernah dicium orang […]

MORE
Penulis Edisi 202

Gendhotwukir, lahir di Magelang, 7 Januari 1978. Sajak, cerpen, esai dan tulisan-tulisannya tersiar di sejumlah media di Indonesia dan di luar negeri seperti Hongkong, Belanda dan Jerman. Salah satu tim pendiri Rumah Baca Komunitas Merapi (RBKM) dengan alamat blog http://rumahbacakommerapi.multiply.com ini pernah mengenyam pendidikan di Philosophisch-Theologische Hochschule Sankt Augustin Jerman dan kini bekerja sebagai jurnalis. […]

MORE