Lelaki yang Tak Menuntut Kesetiaanmu – Rizka Nur Laily Muallifa
Ribuan hari lalu, kau diam-diam mengirim sekuntum puisi ke saku celananya
Dan tak pernah tahu apa yang ia temukan
Sebab ia tak pernah mengatakan apa-apa
Hari-hari selanjutnya
Ia hanya datang dalam bentuk tulisan serius
Memintamu berpendapat tentang pikiran dan telaah-telaahnya
Dulu kau mengira ia hanya tak sempat memikirkan hal-hal romantis
karena terlalu asyik di kebun kata-kata
Kini, dugaan itu kau rasa terlalu naif
*** Jogja 2020
Lelaki yang Tak Perlu Kau Tunggu
Persediaan garam laut di tudung makan
Terlalu agung untuk menggarami memar di hatimu
yang lugu seperti kaca rentan pecah
Tak perlu ada kesedihan
Kendati ia mengkritik caramu mencintai setiap hari
yang meletup-letup dan selalu rekah
Mengucapkannya tanpa pernah mau tahu
Hatimu memar atau tidak
Dia, hanya yakin dirinya tak pernah salah
Kadang ia menyalahkanmu sesaat setelah kau menabur cemburu
Di sela kunyahan mi instan atau tegukan susu putih hangat
Ada kalanya di tengah halaman buku yang enggan ia lepaskan
Kata temanmu,
Mungkin ia mengalami cinta sebagai seorang jenius, sekaligus brengsek
***Jogja, 2020
Pintu Belakang
Hutan yang lapang
Membagi dirinya menjadi petak-petak
Tanah garapan
Bagi upeti yang rajin diperbarui warga
Setiap tahun sekali
***Blitar, 2020
Rizka Nur Laily Muallifa, reporter media daring dan sukarelawan Podcast Jangan Nyasar. WordPress: bacaanbiasa.wordpress.com, Instagram: @bacaanbiasa