Innalillahiwainnailaihi Rojiun

di ujung tiang biduk tua
tersembul ketidak pastian
mengayuh dan mengayuh
sampai patah kayuh

lamat-lamat riak berombak
mengamuk dengan sepasukan angin
terlunta-lunta nasib di tengah lautan
hidup ditanggung-tanggungkan

persinggahan turut benam
karang menghitam
mata kail tersangkut di mata
jala telah pula lupa terbawa

sejauh jauh ia berlari
sedekat dekat ia menanti
terbayang wajah istri terlentang di dipan
ditunggui anak yang membaca yasin

innalillahiwainnailaihi rojiun
bapak mati dibenam
ibu mati terdiam
tinggal anak bersama angan

doa didendangkan
yatim piatu menggigil
jenazah ditanam
air mata membasah nisan
***