Dokter Zhivago

Boris Pasternak
(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960.

Tapi lama kemudian barulah Yury kena tipus. Selama itu keluarga Zhivago diuji sampai ujung kesengasaraan. Mereka tak punya apa-apa dan kelaparan. Yury mencari anggota partai yang pernah ditolongnya, yakni yang menjadi korban perampokan. Orang ini menolongnya sedapat mungkin, tapi perang saudara pecah dan dia hampir tak pernah di Moskow; kecuali itu penderitaan orang pada waktu itu dianggapnya normal saja dan dia sendiripun kelaparan, walaupun hal itu disembunyikan.

Yuri mencoba menemui suami istri dalam rumah di Jalan Brest –bekas pasien tipusnya serta suaminya, si leveransir– tapi sementara itu si penuda telah berbulan-bulan lenyap pun tak diketahui apa-apa tentang istrinya. Galiullina sedang keluar ketika Yury datang, kebanyakan penghuni adalah orang baru, sedangkan Demina ada di medan perang.

Suatu hari ia dapat alokasi balok dengan harga resmi. Ia harus mengambilnya di stasiun Vindava. Waktu berjalan di Jalan Meschanskaya yang bukan main panjangnya –seraya mengawasi kusir pedati yang dimuati harta karun tak tersangka itu– lebuh itu nampak lain sekali padanya; ia merasa guncang dari kiri ke kanan, kakinya tak mau mendukungnya. “Ini dia,” pikirnya, “habis riwayatku, inilah tipus. Kusir itupun memungutnya, ketika ia jatuh dan meletakkanya di atas balok-balok. Ia tak pernah tahu, bagaimana ia sampai ke rumah.”
***bersambung