Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Waktu malam baru tiba, bangunlah Yury, dipenuhi rasa bahagia tak menentu yang kuat sampai ia bangkit. Kereta api berhenti. Stasiun bermandi magrib, mengaca, menjelang malam terang. Sesuatu yang halus dan jaya dalam gelap yang berbinar ini menyarankan tamasya luas terbuka, seolah stasiun itu berdiri […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Berhari-hari dua orang itu menghilang dalam kantor-kantor pemerintah untuk mengejar surat-surat perjalanan serta mencatatkan rumah hingga mereka dapat memakainya kembali setelah pulang ke Moskow nanti; dan selama itu Tonya mengatur segala milik keluarga. Sambil jalan kian kemarin dalam tiga kamar yang kini resmi diserahkan […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Mendekati daerah pertambangan, kian lama kian banyak pemukiman; bagian perjalanan makin pendek, pemberhentian tambah sering. Banyak lagi orang turun naik di stasiun-stasiun kecil. Mereka yang hanya bepergian jarak pendek, tidak cari tempat dan tidur, melainkan duduk dimana-mana, dekat pintu atau di tengah deresi dan […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Selama Yury tidur sepuas-puasnya, musim semi tambah panas dan melelehkan seluruh jumlah salju tak terbilang itu yang telah turun antero Rusia; semua salju yang turun di Moskow pada hari keberangkatan mereka dan terus saja turun sepanjang jalan sejak itu; semua salju yang selama tiga […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Selama Yury tidur sepuas-puasnya, musim semi tambah panas dan melelehkan seluruh jumlah slaju tak terbilang itu yang telah turun antero Rusia; semua salju yang turun di Moskow pada hari keberangkatan mereka dan terus saja turun sepanjang jalan sejak itu; semua Tiba-tiba berobahlah cuaca dan […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Mereka hampir-hampir sayang pada reruntuh stasiun itu yang seperti tempat berlindung bagi orang yang mendaki gunung pada waktu libur. Bentuknya, letaknya, soal-soal kecil dalam kerusakannya terpancang dalam ingatan Yury. Tiap senja merka balik kepadanya, waktu matahari –lantaran taat kepada kebiasaan lama– tenggelam, seperti yang […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Pekerjaan membersihkan rel itu makan tiga hari dan seluruh keluarga Zhivago, juga Nyusha, ikut serta. Inilah tiga hari yang paling nyaman selama perjalanan. Suasana di daerah itu seperti rahasia tertutup. Di dalamnya ada sesuatu yang mengingatkan kita pada pemberontakan Pugachov seperti yang disaksikan Pushin […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Esoknya, kereta api yang merayap bagai siput lantaran takut keluar dari rel yang dibedaki angin dengan salju dan tak ada yang membersihkannya itu, berhenti disamping reruntuh yang habis terbakar, tiada bernyawa. Hanya inilah sisa stasiun itu, Kelmes Hilir; namanya masih terbaca sedikit di sebelah […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Waktu mereka tinggalkan Rusia Tengah dan pergi ke Timur, mulailah peristiwa-peristiwa yang jarang tersua. Orang lewat wilayah bergolak, daerah-daerah tempat gerombolan bersenjata sedang berkuasa, lewat dusun-dusun dimana baru saja pemberontakan dipadamkan, Kereta api dapat berhentin entah dimana saja dan patroli keamanan memeriksa kertas-kertas dan […]

MORE
Dokter Zhivago

Boris Pasternak(alih bahasa Trisno Sumardjo), disalin dari terbitan Djambatan, Maret 1960) Keluarga Zhivago mengundang makan Kostoyed, anggota kerja sama buruh itu. Ia duduk di pojokkan mereka, menyeruput kaki kelinci dengan bunyi menyedot keras. Ia sangat takut masuk angin dan berganti tempat berkali-kali sampai ia akhirnya mendapat tempat yang cocok baginya. “Bagus,” ujarnya. Diselesaikannya tulang tadi, […]

MORE