Kucing Jalanan

Victoria Tokareva, diterjemahkan oleh Victor Pogadaev Untuk sarapan dia mendapat sosis dengan kubis rebus, bubur sekoi, donat dengan jem, kopi susu, dan sekeping mentega di piring. Pelayan Lida mengambil semuanya sekaligus dari dulang dan menaruhnya di meja supaya tidak sampai ditunggu. Dia tersenyum manis dan pergi. Klimov memandang piring dan menilai keadaan: di depannya di […]

MORE
Teheran Dalam Stoples

Foto itulah yang nantinya menjadi batu nisan bahwa Ali pernah ada di hatiku. Batu yang mengingatkan banyak hal manis yang terlewatkan. Kami bermain dengan foto semalaman. Ibu mengambil banyak foto-foto keluarga ketika kami di Iran. Aku ingat Ali takut setiap kali melihat kilatan cahaya, tubuhnya selalu terkejut dan ia selalu menaikan bahunya. Aku tersenyum jika […]

MORE
Teheran Dalam Stoples

-. Kenangan rumahAku tiba di rumah yang tak berubah sedikitpun. Ayunannya masih sama, pohon aprikot yang berbunga, anggur yang merindangi taman samping rumah dan juga perabotan yang sama. Hanya aku seorang dengan sejuta kenangan yang tertanam di benakku. Kubiarkan koperku terdiam dan tergeletak di ruang tamu, duduk di anak tangga paling bawah. Seperti menyentuh kayu […]

MORE
Teheran Dalam Stoples

. Anak HamidahAku tiba di bandara Mehrabad Teheran. Semua orang rasanya tahu kalau aku adalah seorang pelancong. Bajuku sangat mencolok dengan warna kuning marun. Aku berjalan mencari sebuah taksi dengan perasaan sedikit aneh: aku tak yakin kalau Teheran dulu pernah aku tinggali. Teheran kini tak ubahnya kota metropolitan. Banyak hotel, pusat perdangangan, sekolah dan juga […]

MORE
Mimpi Buruk Pilkada Jakarta

Bagi sejumlah orang -termasuk saya- kekalahan Ahok menjadi pukulan yang cukup kuat. Tak sampai membuat jatuh atau cedera, tapi cukup untuk menimbulkan rasa sakit. Juga tetap mengejutkan, biarpun dulu sempat terlintas kalau kekalahan itu hanya tinggal menunggu waktu. Mungkin sejumlah orang tadi punya alasan yang berbeda dengan saya, yang tak punya hak memilih. Mereka antara […]

MORE
Teheran Dalam Stoples

. Sebuah Foto yang TerbingkaiAku mulai berharap-harap cemas. Mataku mulai menunjukkan gelagat ketidak percayaan diri yang sangat. Aku berjalan mondar mandir seperti yang dilakukan temanku yang lain. Ini adalah hari semua tim akan rapat, hari ketika kami merasa panik dan juga takut. Setiap dua minggu sekali kami mengalami hal yang sama namun rasa takutnya tak […]

MORE
Teheran Dalam Stoples

-. In MemoryAku tahu judulnya. In memory adalah judul yang pas. Aku mengambil semua foto yang ibu kirimkan, merangkainya dalam satu alur cerita dan aku kumpulkan sema momen dalam hidup: baik bahagia, sedih, kecewa pasrah atau yang lainnya. Aku bekerja hingga larut malam. Aku ubah lantai kantorku menjadi musalah dan juga menjadi latar dalam ideku. […]

MORE
Teheran Dalam Stoples

-. MemoarAku berjalan ke kantor dengan membawa sebuah kiriman dari ibu yang belum kubuka. Aku berdiri seperti pegawai lainnya dan melihat papan pengumuman yang menyajikan rencana majalah untuk edisi berikutnya noir-blanc -hitam putih.  Sebagai seorang fotografer dalam tim kreatif, makna itu terlalu ambigu. Yang dimaksud hitam putih itu unsur tulisan atau unsur foto yang akan […]

MORE
Dari Kehidupan Para Jutawan

Victoria Tokareva Penerjemah: Victor Pogadaev Maurice memberitahu Sofie bahwa aku kehilangan kopor padahal besok aku ada rekaman untuk TV dan karena itu adalah mustahak memilih baju untukku sebelum pukul 11 pagi. Aku menangkap kata-kata ‘television‘, ‘bagaj’ ‘la robe’. Tiga kata itu cukup untukku. Aku hendak campur tangan dan menghentikan Maurice tetapi mengerti perlunya lebih untuk […]

MORE
Teheran Dalam Stoples

RamadanTiga anggota keluarga Khan mengajakku ke rumah mereka. Tentu saja aku membawa boneka besarku. Ketiganya memanjat pohon ara yang tinggi yang sudah tua namun batangnya masih cukup kuat menjadi pijakan tiga temanku itu. Mereka memohon agar aku dan Ali juga ikut memanjat. Aku tak mau karena takut namun saat melihat Ali memanjat pohon, barulah aku […]

MORE