Sepasang Surat – M. Rifdal Ais Annafis

Aku persiapkan, katamu suatu kali, hari yang ungu ini untuk kusebuah langit, –tentu dalam cat biru, juga arak-arakan awan tipis,beberapa pohon dengan cabang nasib, dan dermaga kecil setelahlelah menyibukkan diri. Sebuah potret menyenangkan dari suarayang kau hafal.  Kau barangkali berbakat menyimpan doa, tetapi setelah tekunberlatih membenci kata, bibirmu berhambur konsonan-konsonankecil hidup. Serupa air bah. Seumpama […]

MORE
Menyimak – Jamaludin GmSas

Yang membacakulewat kicau burung yangmenuliskan suaranyapada sajak inihanyalah Ibuyang seribu tahunlagi ingin selalukusimak kata-katayang taktersampaikannya itu — karena terlalu sibukdengan kata-kataku.***Al Ikhsan, 2022 Secangkir Kosong Ada secangkir kosongyang berteduh di bawah air matadan bernaung di setiap amin—yang mampu menghapus segalacemas dan ingin. Ada secangkir kosongyang dipeluk mesra oleh ulah sepidan dielus tangan-tangan waktusupaya cepat tidur […]

MORE
Dahaga – Khanafi

kubiarkan dahaga ini menampung seluruh binatangyang menyebar di segenap pembuluh darahdan meraung di lambung-lambung yang kerontangtak ada oase di padang perutku, sepenuhnya ia gurundan kuletakkan jiwaku serupa majnun di sanadan kelaparan menjadi kerinduan, menjadi alammenjadi kuburan Laila, laila,laila ha illallah… kuhempas-hempas diri sebagai debuaku hanya debu di telapak kakimuo al Musthafa, bersikap lembutlah padakubiar terik […]

MORE
Selepas Pagi – Alexander Robert Nainggolan

selepas pagi, ia menjelma jadi puisi yang paling perih. yang tak bisa dikabarkan dengan kata bahkan untuk sekadar luka. namun dari bayangan punggungmu, selalu ada wajah ibu menunggu. meski terasa tirus kurusnya membungkus. dan di kota ini, kita selamanya menjelma jas hujan yang asik menampung segala keluh oleh kenangan lepuh. padahal ia hanya ingin menikmati […]

MORE
Lelaki Di Ujung Jendela – Ilham Wiji Pradana

Semenjak musim kemaraudaun-daun di pukul anginada yang tiada dari ada Setiap kali sehabis subuhlelaki itu merenungdi jendela yang sudah kusutAngin dingin memeluksetiap napas lunglainya Lelaki di ujung jendelaMerenung dikala kesepianRumahnya yang luas itu;Kosong, kesepian selalu menghampiri. Lelaki itu; senantiasamendengarkan suit-suit burungAda yang tiada dari lamunannyaAngin selalu puas dengan desirnyaGelombang senantiasamencintai bibir pantai Lelaki di ujung […]

MORE
(Bukan) Topeng Berdarah – Faustina Hanna

:kupukupu malam menerkanerkadi pucuk panah sebelah mana kau karamkan biduk pelayaranmu beribu malam. sedang pandai tajamnya belum tentu jadi serupa sebam melupa jejakjejak petualanganmu. sebab hati masih saja remuk sebagaimana persegi terungku –ia tak tergoreskan tuntas oleh tintatinta gagal penghuni tiap depa lailah yang membedah semburat hasrat. sedari potret jaman digiring kusir mimpi hingga titik […]

MORE
Kampung Melayu, 21-6-1994 – Idrus F Shahab

(Sebuah lagu lamaKetika penguasa menyamakan kritik dengan tantangan berkelahi….)  Sore ini, Selasa, 21 Juni 1994 iring-iringan yang berisik dengan doa dan serapahsampai juga di ujung gang  Sore ini, tiga mayat hangat tibadi beranda rumah kita..Yang satu itu milik kita  Kawan, nyanyikanlah bagimu negeri, jiwaraga kami Gumamkanlah salawat badarMalam ini, ada arwah yang bangkit dari kuburnya*** Sungai Moskow di atas Sungai Moskow masa lalu telah […]

MORE
Bungkam – Aries Munandar

Sudah dibilang,Jangan keras, membatuMenerjang pusaran kuasakuAkan ada arus pasti melibasmu Kurasa kau bukan tak tahuBetapa digdaya tajikuAtau mungkin kau sekadar mengujiMengadu nyali Ini kali kedua kau berpolahTerentak lagi tidurku seketikaDeraan lampau tak membuatmu jeraMalah makin pongah Kau memang bukan lawan sepadanNamun, penamu teramat menghunjamBikinku meriang semalaman Kali ini tak ada kompromiKulumat sudah kebebasanmu,Berangus!*** Serdam,  21 […]

MORE
(1) Yang Bertandang di Sepertiga Malam – Ann Fathu

Kaukah, senja yang bertandang di sepertiga malam? Mengetuk pintu di pagi buta, meringkuk di sudut beranda.Padamu yang tak pandai menunggu, kau datang dari rindu yang terlalu rindu, mengaduk hati-hati yang riuh oleh senyap. Kau yang datang dari garis antara.PadaMU yang telah mengambil tawa, membuat hati binasa. Dengan dalih lupa, kata-kata enggan menyapa, rindu-rindu itu berkelindan […]

MORE
Meditasi Rahwana – Tjahjono Widarmanto

akulah sang durjana itu!tudinglah aku dengan segala nista dan kutuk paling serapahagar sejarah mencatatku sebagai dajjalnamun sesungguhnya kukorbankan tubuh jiwakujadi simbol kegelapan: agar kau tahu cahaya! dan ingatlah, aku tak mati-mati.*** 2022 Kupanggil Derita Biarlah, biar dia melesat ke dalam jiwa paling palungdi kedalamannya paling pusar kusiapkan sarangnyatempat segala api membakar tempat segala dingin menggigilsarang […]

MORE