Penulis edisi 236

Aminatul Faizah, lahir di Gresik, 31 desember 1989 dan memegang motto: jadikan apa yang tak sempurna melebihi kesempurnaan itu sendiri karena kesempurnaan sejati yang mutlak milik Tuhan dan di dunia kesempurnaan adalah relatif. Novel pertamanya, Teheran Dalam Stoples diterbitkan oleh Diva Press.

Liston P Siregar, editor www.ceritanet.com

Ajip Rosidi (lahir 1938) pertama kali pindah ke Jakarta tahun 1951 ketika mau melanjutkan sekolah menengahnya, belajar menulis dan memilih kesusastraan sebagai pilihan hidupnya di sana, memimpin majalah Suluh Peladjar (1953-1955), Prosa (1955) dan Budaja Djaja (sejak 1968). Pernah memimpin Madjalah Sunda (1965-1967) di Bandung. Sejak 1971 memimpin Badan Penerbit Pustaka Jaya, Yayasan Jaya Raya. Menerbitkan sejumlah kumpulan sajak, kumpulan cerita pendek, kumpulan esei, telaah mengenai kesusastraan Indonesia dan Sunda. Sampai sekarang telah menerbitkan lebih dari 35 judul buku, baik dalam bahasa Indonesia maupun Sunda.

Taufiq Ismail (lahir 1937) telah menulis saja sejak awal tahun 1950-an tetapi namanya menjadi terkenal betul ketika pada tahun 1966 di tengah-tengah demonstrasi-demonstrasi KAMI-KAPPI, di Jakarta ia mengumumkan sajak-sajak protes dengan nama samaran Nur Fajar. Kumpulan sajak berjudul Tirani itu kemudian disusul dengan Benteng. Keduanya petama-tama diumumkan dengan distensil tetapi kemudian mengalami cetakan-cetakan ulang yang dicetak lebih rapi dan juga isinya mendapat perubahan-perubahan. Taufiq menjadi sekeretaris pelaksana Dewan Kesenian Jakarta (1969-1970), redaktur Hoison. Kecuali menulius aajak, iapun menuluis cerita pendek, esei, menterjemahkan. Bukunya yang lain Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin dan Langit.

________________________