Penantian

Bawakan aku secangkir hasratmu yang terpendamTuangkan ke dalam rindu yang mulai keropos iniTolong berikan walau hanya setetes biar aku dapat hidup dengan kesunyian iniAku masih menunggu di tempat yang pernah kita janjikanApakah kau sudah lupaBiar semua berlalu hingga rindu mencekik ragaBanyuwangi, 16,08,2011

MORE
Sebuah awal yang begitu dekat

Awalnya saya ingin berbagi cerita tentang gadis antik yang barusan menyapa dengan seulas senyum indah. Paras elok menggoda kewibawaanmuDi hadapan publikpun kau tak peduliSerentak namun perlahan mencoba ingin mendekatDengan segenap keberanian yang tersisaMencoba kau buktikan kehebatan, bahwa kau tidak seperti yang dikiraNamun asal kau tau, ini yang membuatmu runtuh ketika meluber dicela kata kataApalagi menyebar […]

MORE
Di Mana Kau Hujan

Mohamad Ulil Albab Di bawah selimut tebalAku menyelinapkan kaki dan tubuh mungil di setiap lipatan tubuhDi setiap rebahan angin yang menggerakkan bulu kudukkuDi sela-sela kesibukan, duh bagaimana, atapku bocor,Jemuran dan ketakutan-ketakutan karena air yang lainDi mana kau hujan, yang selalu dihujam sebagai penyebab kegagalanBerlarian menghindar, menambah kecepatan kendaraanBanyuwangi, 16,08,2011

MORE
Penulis edisi 211

Aminatul Faizah, lahir di Gresik, 31 desember 1989 dan memegang motto: jadikan apa yang tak sempurna melebihi kesempurnaan itu sendiri karena kesempurnaan sejati yang mutlak milik Tuhan dan di dunia kesempurnaan adalah relatif. Mohamad Ulil Albab, lahir di Banyuwangi dan pegiat di Lembaga Pers Mahasiswa, Fakultas Sastra Universitas Jember. __________________________________

MORE
Mari Bercerita Tentang Kakekku

Aminatul Faizah Hari ini adalah hari kesekian kalinya di tahun-tahun sebelumnya. Hari ketika kakek tercinta pergi untuk selamanya. Aku ingat dengan jelas detik-detik menjelang kepergiannya. Hari itu tepat lima tahun terpenjara di dalam rumahnya sendiri, terpancung dalam ruang sempit terbatas bicaranya. Tapi kakek adalah pria jawa yang welas asih dan sabar. Jika mengingatnya, akupun terlempar […]

MORE