Ketika Teringat pada Damaimu, Kota – Arya Gunawan

menunggu hening suaramu, kota. ketika malam. dan musim adalah musik
pengantarku ke negri impian. diamlah, kuceritakan padamu tentang
arti ayat-ayat dari buku itu. kabar duka yang kubawa. karena tak
lagi dapat kausaksikan daun-daun gugur di sini. aku memang kerap
membayangkan kemesraan bersamamu. di jalan-jalan dan sekolah.
di ruang tamu dan catatanmu.

biarlah aku pesan dahulu kerinduan dari wajahmu. seribu gairah.
lalu kusematkan kembang tanjung di tamanmu. dan segera kembali

menunggu hening suaramu, kota. aku sendiri. lampu-lampu mampir
di kaca jendela. rantau

semoga angin membawa hujan dari langit
semoga burung membawa gugur daun-daun
semoga pantai mengabarkan panas matahari
semoga kumbang mengabarkan bunga dari hutan

aku memilih sunyi sendiri. musim kotamu hampir tiba.
meski tak sempat kita lewatkan berdua.
***

Arya Gunawan, tamatan ITB ini pernah menjadi wartawan budaya Kompas, lantas masuk BBC Siaran Indonesia, dan kini bekerja di Unit Komunikasi PBB.