Nyanyian Tanah Air

Sitor Situmorang

Salamku pada negeri tercinta,
Salam pada gunung-gunungnya,
Salam pada lembah dan ngarai,
Salam pada Danau Toba permai.

Salam kawan, jabat tanganku,
Ini aku kembali menjenguk engkau,
Salam pada desa tercinta –
kutinggal lama, lupa tak bisa.

Salam pada putra dan putri,
Padamu yang berkecimpung di kali,
Salam pada kalian di tengah sawah –
Jauh merantau, lupa tak pernah.

Salam kawan, Salamku kenang,
Samosir tersayang menunggu di seberang,
Salam padamu, pulau kelahiran,
Bila umur panjang, jadi peristirahatan.

Salam negeriku, Salam jiwaku.
Biar tak lupa, kuambil sejemput
Aku datang lalu pulang ke perantauan,
Meninggalkan, negeri diberkahi Tuhan.
***

Sitor Situmorang, (1923-2014), dilahirkan di Harianboho, Samosir, 2 Oktober 1923. Setelah lulus MULO di Tarutung, melanjutkan studinya ke AMS di Jakarta tetapi tidak tamat. Awal revolusi bekerja sebagai wartawan di Medan, tahun 1948 berangkat ke Yogya dan ketika Aksi Militer II ditawan di Wirogunan, Yogya, oleh Belanda. Pada tahun 1950 ke Negeri Belanda atas undangan Sticusa (Stichting Culture Samen-werking atau Lembaga Kerja Sama Kebudayaan), kemudian ke Paris dan bekerja di KBRI hingga 1953. Di sinilah pengaruh eksistensialisme dan simbolisme Prancis mulai meresap dan kemudian tampak dalam sajak-sajak maupun esei dan cerpen-cerpennya