Sepanjang Gunung Sahari


Ajip Rosidi (1954) Djakarta Dalam Puisi Indonesia

Kami lupakan lapar dengan perempuan
Bersusu hitam: daki dan mentari
Kami lupakan kesibukan kota
Derum mobil dan kapal terbang
Anak-anak berkejaran mengakhiri hari

Kami bicara tentang kebakaran
Ibu hangus ayah tertembak
Kampung habis dan kota kepadatan
Namun kami tak menangis
Kan menangis air mata habis

Yang siang hari perempuan kami punya
Malam milik siapa saja
Pagi-pagi datang lesu dan habis daya
Menciumi kami keras dan liat
Pandangnya mengadukan kegarangan kota
Yang merampas kesegarannya
Namun mereka tak menangis
Kan menangis air mata habis
***