Sajak Tuti Artic


Chairil Anwar (1947) Djakarta Dalam Puisi Indonesia

Antara bahagia sekarang dan nanti jurang terngaga
Adikku yang lagi keenakan menjilat es artic
Sore ini kau cintaku, kuhiasi dengan sus + coca cola
Istriku dalam latihan : kita hentikan jam berdetik

Kau pintar benar bercium, ada goresan tinggal terasa
Ketika kita bersepeda kuantar kau pulang
Panas darahmu, sungguh lekas kau jadi dara
Mimpi dua bangka ke langit lagi menjulang

Pilihanmu saban hari menjemput, saban kali bertukar
besok kota berselisih jalan, tidak kenal tahu
Surga hanya permainan sebentar

Aku juga seperti kau, semua lekas berlalu
Aku dan Tuti + Greet + Amoi….hati terlantar
Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar
***