Sepiring Embun Rindu

kekasih, basahi aku dengan keringatmu,
karena aku tak bisa menghilangkan dahagaku,
basahi jiwaku, sebelum matahari menyusun awan-awan
sebelum dedaunan bersentuhan dengan angin pagi

bangunkan jiwaku, kekasihku…
hingga aku tak tertidur sedetikpun
menyanyikan lagu malam
melukiskan keceriaan kelip bintang
mempersiapkan warna pada kelopak bunga
yang esok akan mekar merekah

kekasihku,
sekuntum kenanga sudah kuselipkan di sisi pagi,
dan telah kuhidangkan bagimu
lukisan tangan ketika mata tak terkantuk,
kini tergeletak di meja makanmu
untuk kau nikmati,
dengan secangkir kopi dan sepiring embun rindu
yang telah ku petik semalaman…